Hai kawan2..tak tahu nk mule cmne tapi nk dijadikan cerita, aku tgh syok2 duk tgk gmba tempat percutian yg mnarik, pastu ternampk laa gmbo ni...
asalnye nk cr tmpt pcutian di mlysia, tpi keluar jgk lua msia...bese laa lau guna khidmat en.gugel..hehee...
korang pernah tfikir tak kenapa Gunung ni di beri name Gunung Tangkuban Parahu?..ni dkt Bandung..sume orang tahu kn?...aku pon sbrnye tak thu tp bile slh sorg kwn ofs aku duk pegi cerita kisah dongeng nye..jadi menarik pulak..hehee...try laa gugel..rupanya ade...haa...korg baca laa lau nk tahu sejarahnya...tak pasti laa betul ke tidak...
kdg2 best jgk dgr cerita dongeng yang tak masuk akal..lucu pon ade...hehee..elok laa ptg2 cmni..hilang ckit ngntuk..hehee...
Sejarah Tangkuban Perahu
Beribu-ribu
 tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan 
seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama 
Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. 
Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi 
merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai 
berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi
 menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau 
mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu 
diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan 
menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, 
sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.
Dayang
 Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak
 yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. 
Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring 
se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia
 ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. 
Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
Pada
 suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk 
berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari 
tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin 
mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang 
panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan
 daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah
 daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Beberapa
 tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat 
cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu 
adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama 
lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang
 hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut 
tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi 
Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya 
sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan 
pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk 
mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh 
Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah 
bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu 
untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai 
sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang
 mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya 
suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia 
dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan 
lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. 
Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar 
untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa 
Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa
 untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.
Ayam 
jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan 
Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia 
mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke
 tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan 
membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh 
dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, 
sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat 
Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah 
danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak 
terdengar lagi kabarnya hingga kini.
*kalau tak faham aytnye, boleh laa guna gugel translate yer..hehee...
Love,
cik Dayana
No comments:
Post a Comment